This Blog Info

Searchin' for Korean artists profile? See : profil.
Need a download link? See: DOWNLOAD FREE MP3 HERE!!!
Want to sing along with your dearest artists? See: Korean Song Lyrics
And if you need any help, you can check: HELP

Rabu, 29 September 2010

Fiction "Her Son is Not His Son"



Prolog

"Mama, ini aku ya?" Jay menunjuk sebuah foto di album foto yang ia pegang. Mamanya yang duduk di sebelahnya hanya tersenyum, tidak menjawab. "Iya, 'kan Ma?" tanya Jay lagi, berharap kali ini Mamanya menjawab. Tapi tidak. Justru senyuman sang Ibu malah menghilang sekarang.

"Sudahlah, Jay. Cepat kemasi barangmu." Mama pun berjalan pergi.

Jay memandangi buku yang sedang ia pegang itu. Dia sangat yakin, anak lelaki berseragam TK itu adalah dirinya. Tapi... aku tidak mempunyai luka, Jay memperhatian tangan kiri anak lelaki di album foto itu, ada luka di pergelangan tangannya. Sementara pergelangan tangan Jay tidak luka.

Jay berdiri dari duduknya, menyusul Mamanya yang sedang sibuk merapihkan bagasi mobil Hyundai TRAJET mereka. Sebentar lagi mereka akan pergi ke rumah baru mereka. "Mama, ini bukan Jay, ya?" tanya Jay. Mama terdiam.

"Jay, sudah mama bilang kamu berhenti menanyakan itu! Sudah, kita harus cepat berangkat. Pamanmu di Gangnam tidak mau menunggu lebih lama."

Jay masuk ke dalam rumahnya dengan wajah tertunduk. Dengan cepat ia memasukkan semua barangnya yang sudah ia susun di atas tempat tidur ke dalam kopernya, dan sebelum keluar dari rumah, tidak lupa ia untuk berpamit kepada Ayahnya.

"Papa, Jay pergi ya. Papa hati-hati di sini," Jay tersenyum kepada Ayahnya dan langsung menyahut menjawab panggilan Mamanya. Ayahnya tentu tidak bisa membalas ucapan Jay, karena dirinya hanyalah sebuah pigura foto yang dipajang di ruang keluarga.

Jeon Young Il
(1958 - 2008)

---

"Ini Jay?" Hyunmin memperhatikan selembar foto yang ia pegang.

Mikha yang berdiri di hadapannya mengangguk. "Kenapa? Eh, minta rokok dong."

Hyunmin memberikan Mikha sebatang rokok, cowok itu langsung menyalakannya. "Dia sama-sekali tidak mirip sama kamu. Mana mungkin kalian berdua itu saudara kandung?"

"Kan bukan kembar," jawab Mikha. Tapi aku sendiri heran, batinnya. "Lagipula kami beda Ayah."

"Oh," Hyunmin mengangguk. "Jadi kamu pergi ke mana?"

"Gangnam."

"Kuanterin?" tanya Hyunmin. Mikha menggeleng.

"Biar aku sendiri," Mikha menarik kopernya. Hyunmin memandanginya, sedikit sedih. Sahabatnya itu harus pergi. "Sampaikan salamku pada Garam dan In Jun."

"Baiklah." Hyunmin mengangguk, dan Mikha masuk ke dalam mobil Audi-nya.

----

K.C
(gambar: www.the-boss.co.kr)