This Blog Info

Searchin' for Korean artists profile? See : profil.
Need a download link? See: DOWNLOAD FREE MP3 HERE!!!
Want to sing along with your dearest artists? See: Korean Song Lyrics
And if you need any help, you can check: HELP

Kamis, 21 Oktober 2010

Yuri & Five Pearl - "Jaejin & Yuri"

“HAH?!” Yuri terbelalak mendengar cerita Jaejin. Jaejin tersenyum, sambil melihat ke arah gelas berisi jus jeruk yang ia pegang. Mereka berdua sedang duduk di kursi di jembatan yang dialiri oleh sungai buatan di bawah.

Yuri masih memandang ngeri ke arah pipi kiri Jaejin yang sedikit membiru. Ia sama sekali tidak menyangka, kalau ternyata Hyunjae itu bisa bermain kasar juga. Dan Yuri juga merasa bersalah, karena Jaejin harus dipukul dan Hyunjae harus memukul cuman karena dia.
“Sakit...

“Tidak,” potong Jaejin dengan tegas. “Cuman segini saja. Lebih parah dua tahun yang lalu.”

“Dua tahun yang lalu?”

Jaejin memukul dahinya pelan, “aduh... keceplosan deh. Harusnya ini cuman menjadi rahasia antara FIVE PEARL. Tapi aku percaya padamu Yuri... kalau aku menceritakan ini kepadamu, kamu janji ya, mau merahasiakannya?”

Yuri mengangguk. Ia sudah sangat penasaran.

“Jadi, dua tahun yang lalu... Kami berempat masih kelas 1 SMA, sedangkan Minhwan masih kelas 3 SMP. Suatu saat, Hyunjae main ke sekolah Minhwan, dan jatuh cinta dengan seorang gadis yang bernama Sarang,” Jaejin meneguk jusnya dan kembali bercerita, “tetapi Hyunjae tidak ada keberanian untuk berbicara dengannya. Akhirnya aku ikut turun tangan, tanpa diketahui oleh Hyunjae. Saat Sarang mulai mendekati Hyunjae, Hyunjae heran dan bertanya, bagaimana caranya Sarang mengenalnya. Sarang menjawab, bahwa akulah yang memaksanya agar mendekati Hyunjae.

Hyunjae marah. Kupikir, yang kulakukan sudah benar. Ternyata tidak. Hyunjae hanya ingin melihat Sarang saja, tidak mau terlalu dekat dengannya. Kami bertengkar hingga 1 bulan lamanya, sampai akhirnya Sarang harus pindah ke Amerika. Hyunjae menganggap bahwa Sarang telah mencampakkannya, dan berjanji tidak akan pernah menyukainya lagi.”
Yuri kaget. Ia tidak percaya, ternyata ada cerita semacam itu di balik kedekatan Hyunjae dan Jaejin selama ini. Padahal, kalau diperhatikan, mereka itu sudah seperti saudara saja.

“Kamu tahu adik Hyunjae? Namanya Sarang. Hyunjae sangat menyayangi adiknya itu. Tetapi, 9 tahun yang lalu, Sarang meninggal karena terseret kereta. Dan karena kematian adiknya, Hyunjae jadi menjaga jarak dengan perempuan. Dia takut terluka lagi,” Jaejin menarik napas panjang. Yuri tercekat. “Aku pikir, mungkin karena Sarang bernama sama dengan adiknya, Hyunjae jadi menyukainya.”

***

Yuri mengepel lantai toilet dengan banyak sekali menarik napas panjang. Hatinya masih sesak karena mendengar cerita Jaejin yang begitu memilukan. Ternyata Hyunjae juga kehilangan, sama seperti Yuri yang kehilangan Hyunsoo.

Dari speaker terdengar lagu yang masih sangat asing di telinga. Yuri pikir, itu lagu no-eul ddae kkaji dari FT Island, tetapi ternyata salah. Yuri tidak pernah mendengar lagu itu. Tetapi, liriknya sangat romantis, dengan banyak kata saranghaeyo di dalamnya.

Karena penasaran, sehabis membersihkan toilet staff untuk hari kedua, Yuri langsung berlari menuju ruang siaran sekolah. “Permisi,” sapanya. Seorang gadis, tampaknya senior Yuri, tersenyum menyapa.

“Ada apa?”

“Saya ingin tanya, lagu yang barusan diputar, apa judulnya?” tanya Yuri.

“Oh, masa kamu tidak tahu? Itu lagi FIVE PEARL, judulnya saranghaeyo kkaji,” jawab gadis itu. Yuri tersenyum berterima kasih, dan keluar dari ruang siaran sekolah dengan perasaan yang menggebu-gebu. FIVE PEARL? FIVE PEARL? Lagu FIVE PEARL? Yuri mencoba mengingat-ingat di mana ia pernah mendengar nama band itu. Dan Yuri baru sadar, kalau FIVE PEARL itu adalah band Hyunjae dan kawan-kawan. Entah kenapa Yuri bisa lupa.
BRUK

“Aww...” sungut Yuri pelan. Dia terjatuh karena ada seseorang yang menabraknya. Yuri mengangkat wajahnya, dengan raut wajah kesakitan. Gadis di depannya panik, dan langsung menawarkan bantuan. Yuri menanggapi bantuan gadis itu dengan senang.

“Maaf ya, maaf...” kata gadis itu.

“Tidak apa-apa,” jawab Yuri. Yuri memandangi gadis itu dari atas sampai bawah dengan kagum. Badannya mungil, rambutnya yang panjang berkilauan diterpa cahaya matahari, dan wajahnya yang manis walaupun tidak memakai riasan apapun. Benar-benar sempurna bagi ukuran seorang gadis.

“Kamu anak baru ya? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya,” tanya Yuri dijawab anggukan cepat gadis itu. Bahkan anggukannya saja sangat manis dan anggun.

“Namaku Sarang, kelas 2, dan murid baru di sini,” jawabnya. Mendadak, suaranya yang tadi kekanak-kanakkan, jadi terdengar sangat dewasa.

Sarang?! Jangan-jangan...

“Sarang!” panggil seseorang di belakang Yuri. Yuri berbalik, menemukan Hyunjae yang sedang berlari ke arah mereka. Sarang, gadis di depannya, menghampiri Hyunjae dengan wajah yang merona.

Sarang... yang diceritakan oleh Jaejin tadi? Yuri merasa sesak.

***

Junsoo, Doojin dan Minhwan memandangi Sarang dengan kesal. Hyunjae membawa Sarang ke studio FIVE PEARL, dan membuat ketiga sahabatnya kesal.

Buat apa dia membawa Sarang ke sini? batin mereka bertiga sama-sama.

Sedangkan Jaejin cuman duduk di pojok, melihat keluar melalui jendela. Hyunjae tidak menyapanya. Masih ada suasana dingin di antara mereka berdua.

“Hyunjae,” Doojin menarik Hyunjae ke kamarnya, “buat apa kamu bawa gadis itu kemari? Bukannya gadis itu yang dulu menyulut amarahmu? Lupa ya? Sampai Jaejin harus masuk RS dan koma selama 3 minggu!”

“Doojin, kamu yang paling mengerti aku ‘kan? Masa kamu tidak mengerti hal ini,” keluh Hyunjae. Doojin tersenyum sinis.

“Aku tidak mau melihat ada perpecahan lagi di antara kita. Camkan itu,” tegas Doojin. Hyunjae kemudian menyusul Doojin yang sudah keluar, ingin meminta maaf. “Aku tahu perasaanmu, Jae. Tetapi aku tidak mau melihat ada perpecahan lagi, tadi aku sudah bilang.”

Hyunjae juga jadi risih melihat pandangan sinis dari kedua teman lainnya. “Sarang, kita ke rumahku aja yuk,” ajak Hyunjae dijawab oleh Sarang dengan anggukan.

Keesokan paginya...

“Yuri!!”

Yuri terperanjat dari kursinya saat melihat Sarang yang masuk ke dalam kelasnya dan menghampirinya. “Yuri!!!” katanya lagi, dan segera duduk di depan Yuri.

“... Sarang-onnie?” tanya Yuri heran.

Sarang tersenyum. Dia lalu memperlihatkan 3 tiket masuk ke Everland. “Aku men-dapatkan ini dari Ayahku. Mau nggak, kita pergi sama-sama?” tanya Sarang.

“Sekalian aku dan Hyunjae kencan... kamu juga bawa pasanganmu ya, nih,” Sarang memberikan dua tiket kepada Yuri dan langsung berlalu dari pandangan Yuri. Yuri masih heran, hang di tempatnya. Pasanganku... siapa? tanya Yuri dalam hati.

***

Hari Sabtu pun tiba. Yuri melihat Sarang sedang memeluk lengan Hyunjae mesra, di depan pintu masuk Everland. Sementara itu, Yuri cuman bisa terdiam di tempatnya. Dan Jaejin, yang mau ikut saat diajak Yuri, juga sama. Berdiri di tempat.

“Yuri!!” Sarang berlari ke arah Yuri dan Jaejin. “Wah! Halo, Jaejin-oppa! Yuk, kita langsung masuk aja...!!”

Yuri dan Jaejin cuman berjalan perlahan-lahan, sementara Sarang dan Hyunjae sudah jauh di depan, dan langsung menaiki wahana yang pertama kali mereka lihat. Yuri kemudian duduk di bangku, memandang ke depan. Yuri biasanya sangat senang kalau diajak ke taman bermain, tetapi entah mengapa, hari ini dia sangat suntuk.

“Kenapa? Kok lemes?” tanya Jaejin mengejutkan Yuri. Jaejin sudah memegang dua buah es krim di tangannya, dan cowok itu kemudian menyodorkan es krim dengan topping coklat di atasnya.

“Thanks, oppa,” jawab Yuri, sambil mengambil es krim yang disodorkan oleh Jaejin. Melihat Jaejin memegang es krim dengan topping vanilla, Yuri pun berkata, “anu, oppa... boleh nggak aku yang vanilla? Hehehe...”

Jaejin tersenyum mengangguk, dan memberikan Yuri yang vanilla. Mereka pun tukaran es krim. “Enak nggak?” tanya Jaejin. Yuri mengangguk dan masih menjilat es krim di tangannya. Jaejin menyodorkan tangannya, “yuk.”

“Ke mana?” tanya Yuri.

Tanpa dijawab, Yuri langsung ditarik oleh Jaejin. Duh, perasaan aku begini terus. Pertanyaanku kok nggak dijawab terus, ya? pikir Yuri keheranan dalam hati. Mereka berdua kemudian berhenti di depan stasiun bus Safari.

“Wah... Safari, ya?” Yuri kagum. Jaejin kemudian membeli tiket, dan mereka langsung masuk ke dalam bus.

Yuri tertawa ketika melihat beruang-beruang coklat yang berdiri, memberi salam kepada mereka, dan memperlihatkan pose-pose lucu. Apalagi saat Yuri melihat liger, yaitu hasil perkawinan silang dari singa dan harimau. Yuri sangat kagum. Mereka lalu turun, dan masuk ke dalam toko suvenir.

“Nih,” Jaejin memakaikan Yuri bando dengan telinga kucing sebagai penghiasnya.

“Nih,” balas Yuri sambil memakaikan Jaejin bando dengan telinga harimau putih. Mereka berdua tertawa. Setelah dari toko suvenir, Jaejin mengajak Yuri ke dekat taman buatan di tengah-tengah.

Di saat itu juga, Hyunjae dan Sarang baru mau naik ke cable car. Mereka sedang mengantri di stasiunnya, antriannya sampai berekor keluar, karena memang banyak sekali yang ingin menaiki cable car. Sarang sibuk dengan HP di tangannya, sementara Hyunjae melihat ke arah Yuri dan Jaejin.

“Kamu seneng ‘kan, sekarang?” tanya Jaejin.

Yuri tersenyum tersipu-sipu, kemudian menundukkan wajahnya.

“Yuri...”

Yuri mengangkat wajahnya, dan mendapati Jaejin dengan wajah yang khawatir. “Kamu nggak apa-apa, melihat Hyunjae dan Sarang?”

“Tentu tidak apa-apa, oppa. Aku cuman menganggap Hyunjae-oppa sebagai abang, dan perasaanku tidak lebih dari itu. Justru aku senang melihat mereka berdua,” jawab Yuri. Tetapi, entah mengapa saat menjawab dengan kalimat itu, hati Yuri terasa sakit dan dadanya terasa sesak.

“Baguslah kalau begitu,” kata Jaejin membuat Yuri kaget. “Karena... rasanya aku juga jadi mencintaimu.”

Yuri cuman bisa diam ketika Jaejin mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Yuri. Dari jauh, Hyunjae melihat mereka dengan perasaan sesak dan marah. Sebulir air mata pun jatuh ke pipinya. Hyunjae tidak mengerti. Padahal, cewek yang sangat dicintainya sudah berada di sebelahnya sekarang. Hyunjae sama sekali tidak mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar